Sinergi Pemerintah Dan Bumn Dalam Penerapan Just Energy Transition

KLHK
Foto: Screenshot/detikSore

Jakarta

Berbagai pihak dikala ini selalu mendorong transisi energi. Termasuk di antaranya pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yg selalu mendorong pengelolaan energi dan berinovasi bagi transisi energi yg berkeadilan (just energy transition).

Sebagaimana diketahui, pemerintah tengah menggenjot upaya Net Zero Emission (NZE). Visi ini ditargetkan terwujud pada 2060.

Salah satu upaya yang dijalankan pemerintah yakni transisi energi. Per tahun 2021, data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat emisi sektor energi Indonesia sebesar 530 juta ton CO2e.

“Sehingga urgent buat kami untuk secepatnya melaksanakan tindakan yg perlu, yg penting, untuk bisa mengerjakan transisi kita nih. Program-program itu baik dari segi supply maupun segi demand,” ujar Kepala Badan Survei dan Pengujian KEBTKE, dalam keterangan tayangan detikSore ‘Just Energy Transition’, Senin (22/7/2024).

Baca juga: PLN Gandeng SIG Percepat Transisi Energi ke EBT

Harris menyebut Indonesia sudah menyambut baik kendaraan-kendaraan berbahan bakar listrik, utamanya roda beberapa. Bahkan, pemerintah telah menghasilkan kesibukan buat memajukan kesadaran penduduk kepada penggunaan motor listrik.

Adapun kesibukan yang dimaksud yakni Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2023. Dalam hal ini, pemerintah menyediakan subsidi Rp 10 juta per kendaraan dari sebelumnya Rp 7 juta.

“Moga-moga kesibukan ini bisa selalu bergulir dan pemerintah bahu-membahu juga telah menyediakan proteksi pembiayaan buat konversi ini, Rp 10 juta per kendaraan,” kata Harris.

Sementara itu, Executive Vice President Perencanaan Sistem PLN Warsono dari PLN memastikan kontrak pihaknya buat melaksanakan transisi energi yang komprehensif, tergolong kenaikan signifikan dalam pengembangan energi terbarukan.

Baca juga: Pertamina Gencarkan Energi Transisi Lewat Green Refinery Cilacap

PLN bertujuan bagi memajukan donasi energi terbarukan dari 13-14% menjadi 69%, menuju sasaran NZE. Angka tersebut cukup kongkret mengingat Indonesia memiliki potensi besar bagi menerapkan just energy transition.

“Pertama, renewable energy certificate. Ada sebutannya green product, jikalau teman-teman ekspor ke eropa, itu bahannya diminta. Makara pelaku industri atau pebisnis mampu mengaku produknya dari listrik yang ‘green’,” kata Warsono.

“Yang kedua yakni kita membangun ekosistem terkait dengan electric vehicle atau kendaraan listrik dan merencanakan infrastruktur untuk kendaraan listrik yang kalian sebut dengan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik bagi Umum),” sambungnya.

Terakhir, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina Renewable Fadli Rahman menyinari donasi signifikan Pertamina dalam transisi energi, tergolong pengembangan biofuel (bahan bakar) menyerupai biodiesel dan bioethanol.

“Jadi bahu-membahu yang teman-teman banyak yg nggak tahu bahwa kami telah usang melaksanakan transisi energi, mungkin telah satu dekade terakhir,” kata Fadli.

Menurut Fadli, dalam menerapkan just energy transition mesti menerapkan ‘Just’ yang memiliki arti berkeadilan dan ‘Transition’ yakni transisi secara bertahap.

“Artinya kita boleh merubah cara atau pola hidup kami, tetapi pastinya mesti berkeadilan. Nggak hanya untuk negara, tetapi pastinya mesti bagi masyarakatnya dan juga perusahaannya,” kata Fadli.

Baca juga: Ada Anggaran Tangkap Karbon, Harga Listrik Harus Tetap Terjangkau

Fadli menjelaskan, transisi energi yg dijalankan oleh Pertamina terbagi dalam dua pilar. Pertama, yakni tetap memakai minyak dan gas dalam rangka memperkuat warisan bisnis (strengthening our business legacy).

“Jadi oil and gas tetap dipakai ke depannya, kita mulai menurunkan emisinya,” ungkapnya.

Pilar kedua yakni membuatkan low carbon sekaligus green business. Misalnya, materi bakar biodiesel yang direplikasi menjadi bioetanol yang rendah sulfur.

Baca juga: Pertamina Grup Bangun PLTS bagi Komunitas Hidroponik Sehati Kota Dumai

“Kita juga memiliki kolaborasi dengan teman-teman PLN membangun geothermal. Makara pembangkit listrik panas bumi yang betul-betul hijau,” pungkasnya.


Sebagai informasi, transisi energi akan menjadi salah sesuatu gunjingan yg dibahas lebih mendalam pada Festival LIKE 2. Acara ini akan diisi oleh aneka jenis kesibukan di antaranya I LIKE CONCERT, I LIKE WALK (Fun Walk), Talkshow, Exhibition, Coaching Clinic, Sellers Meet Buyer, Demo Inovasi, Competition, dan KLHK Appreciation Night. Nantinya, akan ada Presiden Jokowi yang hendak menyediakan opening ceremony dalam gelaran ini.

Festival LIKE 2 dari KLHK ini disponsori oleh PT Pertamina (Persero), PT Bayan Resources Tbk, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PLN, Adaro, PT Vale Indonesia, Asia Pulp and Paper, Merdeka Copper Gold, Astra, Berau Coal Energy, Borneo Indobara, Le Minerale, PT BUMI ResourceS Tbk, Sucofindo, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Harita Nickel, APRIL, MIND ID, Eramet, Bio Farma, Star Energy Geothermal, Unilever, Sido Muncul, PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, dan PT Indexim Coalindo.

20D

Teknologi Ramah Iklim untuk Mendukung Green Mining

20D

Teknologi Ramah Iklim buat Mendukung Green Mining


festivallike2greentalktransisi energi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *