BPKN Terima 1.802 Aduan Konsumen, Total Kerugian Rp 443 M

Jakarta –BeRitaRakyat– Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menemukan pengaduan sebanyak 1802 pengaduan sepanjang 2024 dari pelanggan dengan total kerugian meraih Rp 443 miliar. Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi Kerjasama dan Pengkajian Kelembagaan BPKN Leonard Victor Hasudungan Tampubolon dikala Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI dewan perwakilan rakyat RI.
Dia menyampaikan pada 2024, menemukan total pengaduan sebanyak 1802 laporan dengan total kerugian pelanggan meraih Rp 443 miliar. Total aduan ini melambung dibandingkan tahun sebelumnya yang memperoleh 929 laporan dengan total kerugian Rp 286 miliar.
“Dari 1802 (aduan) di tahun 2024 yang masuk pengaduan ke BPKN kita sukses memulihkan hak pelanggan di angka 900 (aduan) sekian dan mengembalikan kerugian pelanggan hingga di angka Rp 443 miliar di tahun 2024,” katanya di Gedung dewan perwakilan rakyat RI, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).
Dalam paparannya, paling banyak aduan yang diterima BPKN berasal dari sektor jasa keuangan yang meraih 700 aduan. Kemudian disusul, sektor jasa pariwisata dan ekonomi inovatif sebanyak 541 aduan serta sektor Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) 188 aduan. Apabila menyaksikan aduan dari tahun 2023, sektor jasa keuangan dan sektor jasa pariwisata dan ekonomi inovatif terjadi kenaikan aduan pelanggan di mana masing-masing sebesar 164 aduan dan 0 aduan.
Terkait spesifik problem pengaduan pelanggan di sektor obat dan makanan, Leonard menyampaikan angka pengaduannya fluktuatif.
“Khusus di sektor obat dan kuliner di 2024 ada 10 dan 2025 gres masuk 1. Khusus di subsektor kosmetik dan skincare kami menemukan satu pengaduan, namun satu pengaduan ini mewakili 50 orang dari pelanggan di Jawa Timur soal Skin Care yang overclaim mengadukan ke BPKN,” terperinci Leonard.