Serang Palestina, Keuangan Israel Boncos Rp 4 Triliun Setiap Hari

Jakarta –
Ekonomi Israel rugi US$ 260 juta atau setara Rp 4 triliun (kurs Rp 15.707) per hari alasannya merupakan perang dengan Hamas. Dilansir dari Bloomberg, Selasa (14/11/2023), Israel memiliki agenda pengeluaran yang disebut selaku dana koalisi yang ditujukan terhadap lima partai yang membentuk pemerintahan Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel dikala ini.
Konflik dengan Hamas ini berefek pada keuangan pemerintah Israel. Meskipun pengeluaran tersebut cuma sebagian kecil dari total anggaran, tetapi budget untuk sejumlah agenda pemerintah Israel jadi terpinggirkan.
Menurut fikiran Kementerian Keuangan Israel, apa yang terjadi dengan dana koalisi mungkin akan menyeleksi seberapa paham pasar terhadap pemerintahan yang sudah mengenali bahwa perang memunculkan kerugian ekonomi nyaris US$ 8 miliar atau setara Rp 125,6 triliun.
“Selama pemerintah masih bergantung pada dana koalisi, mereka akan mengeluarkan duit lebih banyak untuk utangnya,” kata Rafi Gozlan, kepala ekonom di IBI Investment House.
Baca juga: Aksi Boikot Produk Pro Israel Ditakutkan Bikin PHK, Menaker Buka Suara |
Defisit budget Israel diperkirakan sanggup meraih 4% dari PDB tahun ini dan akan meraih 5% pada tahun 2024.
Pemerintah Israel makin mengandalkan obligasi untuk mengeluarkan duit perang ini. Defisit anggarannya meningkat lebih dari tujuh kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Kementerian Keuangan juga bermaksud untuk meminjam 75% lebih banyak pada bulan November ini ketimbang bulan sebelumnya.
Sebenarnya, aset Israel mulai dari shekel sampai obligasi sebagian besar sudah pulih. Namun, masih terdapat risiko terhadap utang pemerintah.
“Jika tidak ada pergeseran signifikan yang dilaksanakan pada anggaran, Israel berisiko mengambarkan kapasitas pemerintahan yang lemah,” tulis dua mantan gubernur bank sentral, Karnit Flug dan Jacob Frenkel, dalam kolom surat kabar.