Ojk Genjot Layanan Keuangan Sampai Ke Desa, Begini Caranya

Jakarta –
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berusaha untuk memajukan inklusi keuangan utamanya di wilayah pedesaan. Hal ini dinilai penting untuk mendorong perekonomian daerah dan makin memajukan kemakmuran rakyat.
Inklusi keuangan yaitu ketersediaan susukan akan banyak sekali lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan formal sesuai dengan keperluan dan kesanggupan penduduk demi memajukan kemakmuran masyarakat
“Ini yaitu salah satu tujuan terpenting untuk mempercepat inklusi keuangan, yang mempunyai arti mengentaskan kemiskinan dan mempekerjakan penduduk kita lewat percepatan integrasi ke dalam perekonomian masing-masing negara anggota ASEAN,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, dalam Seminar on Financial Inclusion di JCC Senayan, Kamis (24/8/2023).
Menurut Mahendra, selain memperkuat inklusi keuangan, OJK juga terus mendorong mutu inklusi keuangan lewat kenaikan acara literasi keuangan yang dikehendaki sanggup memajukan kapasitas penduduk biar tidak terlampau rentan terhadap banyak sekali acara ilegal di sektor jasa keuangan.
Baca juga: Siap-siap! Tunggakan Pinjol Bakal Masuk BI Checking |
Dia juga membeberkan cara Indonesia dalam memajukan inklusi keuangan sampai ke desa-desa. Menurutnya, salah satu kesempatan signifikan untuk mempercepat inklusi keuangan di abad teknologi ini yaitu pemanfaatan layanan keuangan.
Berdasarkan faktor pembayaran dalam kerangka inklusi keuangan, dikehendaki 3 landasan penting untuk memfasilitasi adopsi layanan keuangan digital.
“Pertama, akad pemerintah dan swasta untuk membuatkan layanan keuangan digital. Kedua, kerangka aturan dan peraturan yang berefek untuk tata cara tersebut. Ketiga, infrastruktur pemberitahuan keuangan dan komunikasi serta teknologi yang efisien,” terang dia.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menerangkan banyak sekali acara dan kebijakan yang sudah dan akan dilakukan OJK untuk terus mendorong inklusi keuangan di masyarakat.
“Inklusi keuangan yaitu kunci untuk meminimalkan kemiskinan dan memajukan kemakmuran serta mendorong perkembangan ekonomi,” kata Friderica.
Menurutnya, OJK terus menggenjot pelaksanaan banyak sekali acara kerja inklusi keuangan antara lain lewat pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang di sekarang ini sudah meraih 495 TPAKD di 34 provinsi.
OJK juga secara konsisten terus mengerjakan inovasi untuk mendorong percepatan inklusi keuangan di seluruh daerah dengan menerapkan acara Ekosistem Keuangan Inklusif yang sudah terbentuk di 35 desa.
Perkembangan acara inklusi keuangan menyerupai TPAKD menampilkan kekerabatan nyata dengan kenaikan indeks inklusi keuangan di perdesaan. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tahun 2022, indeks inklusi keuangan di perdesaan meningkat dari 68,5% pada tahun 2019 menjadi 82,7% pada tahun 2022, sedangkan di perkotaan meningkat dari 83,6% pada tahun 2019 menjadi 86,7% pada tahun 2022.