Tega-Teganya Pemerintah Prank Puluhan Guru Di Jember Yang Lolos Pppk

Guru di Jember geruduk DPRD protes soal seleksi PPPK
Puluhan guru di Jember di saat wadul ke DPRD alasannya yaitu merasa di-prank lolos PPPK (Foto: Yakub Mulyono/detikJatim)

Jember

Sejumlah guru mengunjungi gedung DPRD Jember. Mereka meminta keadilan tentang kejelasan lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Para guru yg tiba ke gedung DPRD menyatakan mulanya mereka dinyatakan lolos seleksi. Kemudian, sehabis mengurusi seluruh berkas yang diperlukan, datang-datang dinyatakan tidak lolos dan tergeser oleh Tenaga Honorer Kategori 2 (K2).

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jember, Supriyono menyampaikan, para guru tak mempersoalnya dengan lolosnya K2. Pasalnya, Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) memang meminta K2 untuk diloloskan.

“Kami tak ada duduk persoalan dengan K2 yg diloloskan. Memang Panselnas minta K2 buat diloloskan,” katanya, Rabu (22/1/2025).

Masalahnya, lanjut Supriyono, di Jember ada kelalaian panitia. Sebab, K2 yang memang telah ditentukan lolos, harusnya tidak diikutkan seleksi. Akibatnya, K2 yg tidak lolos seleksi dahulu diloloskan dengan menganulir nama-nama mereka yg mulanya sudah dinyatakan lolos seleksi.

Baca juga: Isak Tangis Guru Honorer di Kantor DPRD Jember gegara Tak Makara Lolos PPPK

“Di Jember ini kelalaian panitia. Mestinya kalau K2 telah ditentukan lolos, ya jangan diikutkan tes. K2 yang tidak lulus tes jadinya melaporkan dan diloloskan dengan menganulir nama-nama mereka yg mulanya telah dinyatakan lolos,” ujarnya.

Terpisah, Nur Lailatu Mukaromah, guru honorer di salah sesuatu Sekolah di Kecamatan Umbulsari menyampaikan memang K2 mulai otomatis dinyatakan lolos. Namun, kebijakan yang dulu menganulir nama-nama yg telah dinyatakan lolos itu sungguh merugikan. Pasalnya, mereka sudah mengorganisir segala berkas yg dibutuhkan.

“Kebijakan itu sungguh merugikan kita. Karena selama 10 hari kalian sudah dinyatakan lolos, artinya kami telah mengorganisir seluruh berkas yg dibutuhkan,” ucapnya.

Ad interim itu, Hasbullah, guru honorer di salah sesuatu sekolah Kecamatan Wuluhan yg sudah mengabdi selama 14 tahun juga menyampaikan, dirinya syok dengan pengumuman dirinya yang tidak jadi diloloskan. Padahal, orang tua, kerabat, saudaranya sudah mengenali bahwa dirinya telah dinyatakan lolos seleksi PPPK.

“Saya telah mengabdi 14 tahun, prospeknya kalian mampu mendapat hasil yg diharapkan. Kami sudah menjalankan penyiapan berkas, baik dari rumah sakit dan kepolisian,” katanya.

“Orang tua, kerabat, kerabat dan kawan dekat sudah tahu segala, mereka sungguh bangga. Betapa syoknya kami di saat tanggal 15 ada pengumuman kalian tak jadi diloloskan,” sambung Haabullah.

Baca juga: Rekrutmen PPPK Pemkab Malang Terancam Batal

Akhirnya, beliau bareng para guru honorer yang lain datang ke DPRD Jember bagi meminta keadilan. Apalagi, semua berkas sudah diurus. Bukan hanya rugi materi, namun juga mengalami kerugian secara psikis.

“Kami minta keadilan, gimana nasib kami ke depan. Semua berkas telah diurus. Kami bukan hanya rugi secara materi, namun juga secara psikis,” tandasnya.

Cornelia Martha, guru honorer salah satu sekolah di Kecamatan Sukorambi, Jember menyatakan, keluarganya juga telah mengenali tentang pengumuman dirinya yang sudah dinyatakan lulus seleksi. Dengan kebijakan yg menyerupai ini, ia tidak cuma dirugikan secara pribadi, namun keluarganya juga dikecewakan.

“Keluarga kami telah sungguh besar hati dengan pengumuman kelulusan kami. Kalau begini kan tidak cuma kita sendiri yg dirugikan, namun banyak keluarga kalian yang juga dikecewakan,” ucap Martha sambil menangis terisak.

Martha menyampaikan ia bareng teman-temannya yg tiba ke kantor DPRD ingin meminta keadilan. Pasalnya, sudah banyak hal yg dikorbankan buat mampu lolos PPPK.

“Kami minta keadilan, agar apa yg kalian usahakan secara serius dengan mengorbankan banyak waktu. Bahkan, kita meninggalkan anak bimbing kami di sekolah, itu kan bukan persoalan yg gampang untuk kami,” paparnya.

Martha menyebut ia hingga mengorbankan waktu yang semestinya digunakan buat mengirimkan suaminya yg seorang Tentara Nasional Indonesia berangkat kiprah kemanusiaan ke Lebanon. Namun, Martha lebih mengutamakan cobaan mudah-mudahan dapat lolos seleksi PPPK.

“Kami rugi waktu, tenaga, materi, seluruhnya aku korbankan. Demi menjalankan ujian, saya hingga meninggalkan waktu buat mengirimkan suami aku berangkat ke Lebanon, bagi aku itu waktu yang sungguh berharga,” tegasnya.

Martha mengaku sungguh kecewa dengan banyaknya waktu yang tidak bermanfaat dari mengikuti ujian, melengkapi semua berkas, hingga pengumuman lolos yang dibatalkan.

“Yang saya kecewakan waktu aku terbuang sia-sia,” pungkasnya.

20D

Video: Pengangkatan CPNS Paling Lambat Juni, PPPK Oktober 2025

20D

Video: Pengangkatan CPNS Paling Lambat Juni, PPPK Oktober 2025


pppkpppk jemberpgri jemberguru di jemberprank lolos pppkguru tidak lolos pppkjember

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *