Pemerintah Buka Pilihan Impor Beras 1 Juta Ton

Jakarta –
Produksi beras dalam negeri pada selesai 2024 dan permulaan 2025 diprediksi menurun. Untuk mempertahankan ketahanan pangan hingga permulaan tahun 2025, pemerintah membuka pilihan impor beras 1 juta ton.
Untuk diketahui, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) diperkirakan buatan beras pada selesai tahun mulai mengalami penurunan. Seperti pada buatan Oktober 2024, diperkirakan 2,48 juta ton atau lebih rendah dari keperluan sebulan 2,58 juta ton.
Kemudian, November diprediksi buatan cuma 1,73 juta ton atau kurang 950 ribu dari keperluan 2,5 juta ton, dan Desember 1,19 juta ton atau kurang 1,4 juta ton dari konsumsi 2,5 juta ton.
Menanggapi itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menyebut memang ada pilihan impor 1 juta ton beras buat cadangan pangan pemerintah. Namun, langkah itu diakui akan tidak gampang dikerjakan.
“Ya memang kita terutang, harusnya kan kami impor 1 juta lagi. Tapi tadi gres dapet laporan, prosesnya mesti business-to-business sebab India ini pernah melarang, sehabis dihentikan itu jikalau ia G2G, mesti persidang parlemen, rumit lagi,” kata Zulhas dijumpai di Kementerian Kehutanan, Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Namun, Zulhas mengatakan impor itu masih suatu opsi. Pemerintah masih mulai menyaksikan bagaimana buatan beras selesai dan permulaan 2025.
“Kalau kurang pun tahun depan, kita lihat, mungkin mampu kurang sedikit atau dapat tidak. Karena pak Mentan kan sudah habis-habisan nih, sudah nyaris 100 ribu yg telah sawah bisa ditanami,” jelasnya.
Baca juga: Zulhas Kedap dengan Menteri KP-Mendag Bahas Sasaran Swasembada Pangan 2028 |
Ditemui di lokasi yg sama, Kepala Badan Pangan Arief Prasetyo Adi mengatakan pilihan embel-embel impor 1 juta ton buat cadangan pangan pemerintah. Karena prediksi BPS buatan beras pada Desember 2024-Februari 2024 di bawah angka keperluan konsumsi.
“Sambil kami juga memperkuat buatan dalam negeri, itu memang ada embel-embel 1 juta ton (impor). Satu juta ton itu pastinya menyaksikan neraca buatan dulu berapa cadangan yang mesti kami miliki gampang-mudahan dapat melalui Februari,” terangnya.
Arief memastikan pemerintah akan tetap menggenjot buatan dalam negeri. Tetapi di segi lain, diakui memang buatan di selesai dan permulaan tahun lazimnya di bawah jumlah konsumsi.
Dia juga memastikan embel-embel impor 1 juta ton itu belum didatangkan tahun ini. Karena ketika ini pemerintah masih menyelesaikan importasi 3,6 juta ton.
Adapun kuota impor beras pemerintah tahun ini meraih 3,6 juta ton. Realisasinya gres 2,4 juta ton dan akan masuk lagi sekitar 1,2 juta ton lagi hingga selesai 2024.
“Pokoknya kami doakan buatan dalam negeri, bagi menyanggupi kebutuhan,” pungkasnya.
Lihat Video: Menlu Ungkap Rencana Kerja Sama Ketahanan Pangan RI-Vietnam
impor berasketahanan panganproduksi beraspemerintah indonesia